Thursday 22 September 2011

Published Thursday, September 22, 2011 by with 0 comment

Cara Menulis Daftar Pustaka

Berikut ini merupakan contoh dari bagaimana penulisan daftar pustaka pada penulisan makalah, skripsi atau penelitian dan lain sebagainya.
1. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet, pertama; tulis nama, kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri (tanda titik), ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi, keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma, kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut ok. Seperti contoh dibawah ini:
  • Suhendar, Dadan. 2011.Aturan Angka Penting. From http://dadanberbagiilmu.blogspot.com/2011/09/aturan-angka-penting.html, 3 August 2008   
2. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku, pertama; penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan, kedua; tahun pembuatan atau penerbitan buku, ketiga; judul bukunya ingat ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik), keempat; tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua), dan kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik). Seperti contoh dibawah ini:
  • Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
  • Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003. Jakarta: Elex Media Komputindo.
3. Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama. Pertama  tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis sama seperti nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah penulisannya hanya orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap. Setelah penulisan nama kedua selesai, nah jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan nama selesai, Kedua; tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ (  )] setelah itu beri (tanda titik). Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis dengan huruf miring ok. keempat; yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir kelima; nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda titik) ok.  Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka. Nah ini contohnya Seperti dibawah ini:
  • Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit Informatika.
  • Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education.
Perlu diingat juga untuk penulisan daftar pustaka yang banyak harus berurutan penulisannya. Nama dari sumber yang diambil sebagai daftar putaka ditulis berdasarkan urutan Abjad dari nama masing-masing tersebut, dimulai dengan Abjad A-Z itulah urutan penulisan daftar pustaka yang baik yaitu sesuai dengan urutan nama-namanya.
Read More
    email this

Wednesday 14 September 2011

Published Wednesday, September 14, 2011 by with 0 comment

REPRODUKSI SEL

REPRODUKSI SEL


Semua makhluk yang hidup di bumi ini mengalami pertumbuhan, perkembangan dan perkembangbiakan. Pertumbuhan merupakan pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali lagi) karena terjadi perubahan substansi dan bentuk. Pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaaan jaringan serta penggantian jaringan yang rusak dapat terjadi karena adanya reproduksi sel. Sel pada gilirannya muncul dari peleburan dari dua sel tunggal, yaitu  gamet (telur dan sperma) yang diproduksi oleh induknya. Pada dasarnya semua sel terdiri atas dua bagian yang hidup, yaitu sitoplasma dan inti. Inti pada kedua gamet yang berfusi pada proses pembuahan kira-kira sama ukurannya, tetapi biasanya sebagian besar sitoplasma zigot disumbangkan oleh gamet. Memang ada kenyataannya gamet jantan berbagai jenis hampir tidak mengandung sitoplasma. Usaha-usaha untuk memperoleh informasi lebih banyak tentang struktur inti dengan berbagai teknik pewarnaan tidak memberikan perbaikan yang nyata.akan tetapi, jika suatu inti dapat diamati ketika sel tempatnya berada sedang dalam keadaan membelah menjadi dua, maka bahan penyusunnya dapat dilihat jelas. Oleh karena itu bukti mengenai bagaimana bahan dan prosesnya dapat dicari terperinci dalam pembelahan inti.    
Pembelahan sel yang lengkap meliputi dua proses, yaitu pembelahan inti sel yang disebut karyokinesis, serta pembelahan sitoplasma yang disebut sitokinensis. Sel yang melakukan pembelahan disebut sel induk, dan sel yang dihasilkan disebut sel anakan. Berdasarkan jumlah sel anakan yang diperoleh, dibedakan menjadi dua macam. Apabila pembelahan sel menghasilkan dua sel anakan disebut pembelahan binner dan apabila pembelahan sel menghasilkan lebih dari dua sel anakan disebut pembelahan ganda. Reproduksi sel dapat terjadi dengan cara pembelahan langsung yaitu melalui amitosis, dan pembelahan tidak langsung yaitu melalui mitosis dan meiosis (reduksi). Amitosis terjadi pada organisme prokaryotik (misal bacteri, ganggang biru), pada makhluk hidup bersel tunggal reproduksi berarti memperbanyak individu. Pembelahan mitosis terjadi pada sel tubuh (somatis), sedangkan pembelahan meiosis terjadi pada peristiwa pembentukan gamet (gametogenesis) yaitu pembentukan ovum (oogenesis) dan pembentukan spermatozoa (spermatogenesis). 

A.    Amitosis  

Pembelahan sel secara langsung tanpa didahului oleh pembentukan gelendong pembelahan, peleburan inti serta penampilan kromosom atau pembelahan langsung tanpa mengalami fase-fase dari satu inti ke dua inti, disebut amitosis. Amitosis umumnya terjadi pada organisme yang selnya belum mempunyai inti dan jaringan endosperm. Hewan dan tumbuhan yang mengalami amitosis misalnya pada   Amoeba, Protozoa, Ganggang biru dan Bacteri.
Gb. Amitosis pada Amoeba

B.     Mitosis  

Mitosis adalah pembelahan inti sel dan sitoplasma yang terjadi melalui tahap/ fase pembelahan dari satu sel induk menjadi dua sel anakan. Mitosis terjadi pada sel tubuh (somatis) di mana kromosomnya berpasangan sehingga disebut diploid (2n). Pembelahan secara mitosis berfungsi untuk memelihara jumlah kromosom, untuk pertumbuhan serta mengganti sel yang rusak. Pembelahan mitosis terjadi di seluruh tubuh (somastis) pada manusia, kecuali pada sel-sel penghasil gamet untuk reproduksi seksual. Pada manusia dewasa diperkirakan setiap detiknya terjadi 25 juta pembelahan mitosis. Pembelahan mitosis pada tumbuhan terjadi pada jaringan embrional, misal titik tumbuh di ujung akar, ujung batang, lingkaran kambium. Pada organisme tertentu, pembelahan mitosis dapat menghasilkan organisme baru, yaitu melalui reproduksi aseksual.  Pembelahan sel tidak terjadi secara terus-menerus, tetapi diselingi dengan periode tertentu untuk pembesaran dan persiapan. Sebagian besar periode persiapan untuk proses pembelahan sel adalah untuk pertumbuhan. Periode persiapan ini disebut interfase.
                
Mitosis dikendalikan oleh gen dalam masing-masing sel. Kerja gen ini dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan dan faktor tumbuh lain, misalnya Mitosis Promoting Factor (MPF) yaitu suatu enzim protein kinase yang dihasilkan oleh sel onkrogen. Adanya MPF menyebabkan pertumbuhan sel melebihi sel normal dan dapat menyebabkan kanker.
Tahap pembelahan mitosis, meliputi :
-      Tahap pemisahan kromosom, terdiri dari  profase, metafase, anafase dan telofase.
-      Tahap pembelahan sitoplasma (sitokinensis)  
Fase-fase pembelahan mitosis  :
1.        Profase
Membran inti menghilang, nukleus menghilang, kromatin menjadi kromosom, kromosom menjadi 2 kromatid, terbentuk kutub-kutub pembelahan, dan setiap pasangan kromatid berjalan menuju bidang equator.
2.       Metafase
Setiap kromoson yang terdiri dari 2 kromatid kromosom tersusun pada bidang pembelahan atau equator dan kromosom-kromosom tersebut melekat pada benang spindel pada bagian sentromer (kinetokhor) mengatur diri pada bidang equator.  
3.        Anafase
Kromatid membelah bergerak meninggalkan bidang equator dan setiap pembelahan menuju ke kutub secara berlawanan, benang-benang gelendong berguna sebagai jalur penuntun gerakan kromatid ke kutub.
4.       Telofase
Kromatid telah mencapai kutub pembelahan, kromatid memanjang atau menjadi benang kromatin dan letaknya teratur, terbentuknya dinding dan nukleolus, sel membelah dan masing-masing mempunyai inti, dan terbentuk 2 sel anakan yang sama.
                            
Gambar. Mitosis                                                                                                      Gambar. Siklus sel

5.        Interfase (fese istirahat)
Interfase adalah suatu fase dalam pembelahan mitosis yang mempunyai waktu paling lama, bahkan jumlahnya sekitar 90% dari sekuruh waktu siklus sel.  Pada fase ini terjadi sintesis zat-zat dan pengumpulan energi yang banyak untuk pembelahan berikutnya. Jadi dalam pembelahan mitosis setiap satu sel induk (2n) akan menghasilkan 2 sel anakan (2n). Termasuk pada fase ini adalah fase G1, fase S dan fase G2.  Selama fase G1, fase S dan fase G2  secara terus-menerus tertjadi proses pembelahan organel, begitu pula dengan komponen yang lain. Hanya sintersa DNA saja yang berlangsung pada fase S. Fase G1 merupakan  subfase atau bagian pertama interfase. Subfase berikutnya adalah fase S yang ditandai adanya pembentukan DNA yang tidak terjadi pada fase G1, namun pada fase ini pembentukan organel melalui proses pembelahan terus berlangsung. Fase G2 adalah subfase terakhir menjelang fase mitosis.
Tahap selanjutnya adalah terbentuknya sekat pembelahan sel akibat sitoplasma terbagi menjadi dua, peristiwa ini disebut sitokinesis. Dengan terbentuknya sekat pemisah yang dimulai dari membran tersebut menuju ke tengah, maka sel induk telah menghasilkan dua sel anakan.

C.    Meiosis

Pembelahan ini disebut juga pembelahan reduksi. Perkembangan individu baru dimulai saat terjadi fertilisasi yaitu peleburan dua sel gamet (spermatozoa dengan ovum) atau terjadi pada proses pembentukan sel kelamin (sel gamet), dimana  satu sel induk (2n) menghasilkan 4 sel anakan (n). Di mana pada proses pembelahan ini terjadi pengurangan jumlah kromosom. Pembelahan meiosis adalah suatu peristiwa reproduksi sel yang menghasilkan sel-sel anak berupa sel-sel haploid. Peristiwa ini berkaitan dengan pembentukan sel-sel gamet yang sifatnya haploid, yang dapat dijelaskan secara berturut-turut sebagai berikut. Pembelahan meiosis terjadi 2 kali tahap pembelahan, yaitu :

Meiosis  I

fasenya  :
1.        Interfase I  : Pada fase ini terjadi peristiwa replikasi kromosom, setiap kromosom membentuk kromatid kembar yang melekat pada sentromer.
2.       Profase I : Lama profase 90% dari seluruh waktu yang digunakan untuk pembelahan sel secara meiosis, kromosom homolog melekat satu sama lain (sinapsis), kemungkinan terjadi tukar menukar gen antar kromatid yang saling menempel, kromosom  homolog tetap berikatan dan selanjutnya menuju ke dataran metafase.
Profase meliputi sub fase :
- Leptoten (leptonema) : kromatin membentuk kromosom.
- Zygoten (zygonema) :  terbentuk pasangan kromosom homlog.
- Pakiten (pakinema) :  kromosom mengganda menjadi 2 kromatid.
- Diploten (diplonema) :  kromatid menebal, membesar, rapat dan bergandengan. Sering terjadi kiasma yaitu peristiwa dimana 2 kromatid tetrad bersilangan pada satu hingga beberapa tempat sehingga terjadi pertukaran segmen kromatid yg mengandung gen, disebut crossing over.
Gambar. Meiosis 
- Diakinesis : merupakan tahap akhir profase I, yaitu nukleoli dan nuleus menghilang.
3.        Metafase I  :  Kromosom berpasangan pada bidang equator, sentromer diatur mengarah ke kutub-kutub sel yang bertentangan letaknya.
4.       Anafase I  :  Sentromer membelah dan pasangan kromosom homolog berpisah ditarik menuju ke kutub sel yang berlawanan sehingga masing-masing kutub sel memperoleh separo atau setengah jumlah kromosom sel induk.
5.        Telofase I  :  Terjadi pembentukan membran anakan nukleus di masing-masing kutub dan terjadi pula sitokenesis
6.        Interfase I  :  Pada fase ini terjadi peristiwa replikasi kromosom, setiap kromosom membentuk lromatid kembar yang melekat pada sentromer.
Sitokinesis terjadi sehingga terjadilah dua sel anakan yang memisah. Sitokinesis diikuti interfase yang pendek.
                                                                                                                                                

Meiosis II

Fasenya :
1.        Profase II  :  Benang kromatin berubah menjadi benang kromosom, membran inti dan nukleus hilang, pembentukan bidang-bidang gelendong, sentriol bergerak menuju ke kutub sel yang berlawanan
2.       Metafase II  :  Kromosom yang berpasangan menempatkan diri pada bidang equator, sentromer berpisah dan jumlah kromosom masih tetap haploid.
3.        Anafase II  :  Kromatid akan bergerak menuju kutub-kutub sel yang berlawanan.
4.       Telofase II  :  Sitoplasma membelah dan membentuk 4 gamet.
Perbedaan mitosis (pembelahan biasa) dengan pembelahan meiosis (pembelahan reduksi).
No
Uraian
Mitosis
Meiosis
1
Tujuan
-   memperbanyak jumlah sel
-   pertumbuhan
-   mengganti sel-sel yang rusak
- pembiakan organisme bersel satu  
-  mengurangi jumlah kromosom sehingga pada generasi berikutnya tetap

2
Tempat terjadinya
Terjadi pada sel soma (tubuh).
-  pada tumbuhan terjadi pada jaringan meristem.
misal : ujung akar, ujung batang, ujung daun, kambium.
- Pada hewan terjadi pada sel somatis (sel tubuh).
Terjadi pada proses pembentukan kelamin (gamet).
-  pada tumbuhan terjadi di benang sari dan putik.
-  pada hewan terjadi pada gonade (alat reproduksi).
3
Tahap pembelahan
Satu kali pembelahan, meliputi :
-  profase
-  metafase
-  anafase
-  telefase
Dua kali pembelahan, meliputi :
Meiosis I : -  profase I      Meiosis II :  -  profase II
-  metafase I                       -  metafase II
-  anafase I                          -  anafase II
                   -  telefase I                        -  telefase II
4
Yang melakukan
-  sel haploid à sel haploid
- sel diploid à sel diploid
-  hanya sel diploid à haploid (n)
5
Hasil
1 sel induk à 2 sel anak
                                   2n
2n
                                   2n
1 sel induk à 4 sel anakan
                             n
                             n
2n                         n          
                             n
6
Sifat sel anak
Sifat sel anak sama dengan induknya
Sifat sel anak tidak identik dengan induknya

 

                      

Gambar. Perbandingan mitosis dengan meiosis                       Gambar. Perbandingan spermatogenesis dengan oogenesis

               

D.    Gametogenegsis

Pembelahan sel yang terjadi pada sel kelamin disebut dengan pembelahan meiosis datu reduksi. Sedang proses pembentukan gamet (sel kelamin) melalui pembelahan meiosis, disebut gametogenesis. Pembelahan eduksi terjadi pada kelenjar kelamin jantan (testis) dan kelenjar kelamin betina (ovarium).

Spermatogenesis

Merupakan proses terbentuknya sperma yang terjadi pada kelenjar testis. Dalam testis terdapat tubulus seminiferus. Pada tubulus ini terdapat dua jaringan (ephitelium dan pengikat). Pada  jaringan ephitelium terdapat spermatogonia dan sel sertoli yang berfungsi memberi nutriens pada spermatozoid. Selain itu pada tubulus seminiferus juga terdapat sel Leydig yang mensekresikan hormon terstoteron yang berperan pada proses spermatogenesis.
Spertmatogenesis di mulai dengan pembelahan spermatogonia secara meiosis menjadi sel-sel baru yang disebut spermatosit primer. Kemudian sel-sel ini membelah secara meiosis menjadi dua spermatosit sekunder, yang selanjutnya mengalami pembelahan  meiosis menjadi empat spermatid yang sama besar. Jasi spermatosit primer mengalami pembelahan meosis I yang menghasilkan spermatosit sekunder yang sama besar. Selama pembelahan meosis II, kedua spermatosit sekunder membelah lagi dan menghasilkan empat spermatid yang sama besar oula. Spermatid berupa sel berbentuk bundar atau bulat dengan sejumlah besar protoplasma dan merupakan gamet dewasa dengan sejumlah kromosom haploid. Walaupun pembelahan meisosis telah sempurna, tetapi spermatid harus mengalami proses pertumbuhan dan deferensiasi lebih lanjut yang sangat komplek untuk menjadi sperma atau spermatozoid yang fungsional.    
Urutannya :
Spermatogonia à spermatosit primer à spermatosit sekunder à spermatid à spermatozoa.

Oogenesis
Merupakan proses terbentuknya ovum  pada ovarium. Pada anak bayi wanita terdapat oosit primer kurang lebih 1 juta . selama masa kanak-kanak oosit orimer mengalami masa istirahat hingga mencapai usia puber. Usian dewasa oogonesis berlangsung dengan hasil 1 oogonium menjadi 1 ovum (fungsional) dan 3 ootid (tidak fungsional).
Oogonium mengalami pembelahan seara meiosis untuk menghasilkan oogonium  tambahan yang mempunyai jumlah kromosom haploid. Selanjutnya oogonium tumbuh berkembang menjadi oosit primer dan pembelahan meiosis I dimuali. Proses selanjutnya adalah pembentukan tetrad (sinapsis) dan pemisahan kromosom homolog seprti yang terjadi pada spermatogenesis. Perbedaannya adalah pembagian sitoplasmanya yang tidak sama sehingga menghasilkan satu sel besar yang disebut oosit sekunder. Oosit sekunder mengandung hampir semua sitoplasma dan kuning telur, serta satu sel kecil yang disebut badan kutub pertama. Dan pembelahan  meiosis II, oosit sekunder membelah secara tidak sama dengan dan membentuk sebuah ootid besar. Ootid mengandung hampir semua kuning telur dan sitoplasma, dan sebuah badan kutub kecil yang kedua. Pada saat bersamaan, badan  kutub  pertama dapat membelah diri menjadi dua badan kutub. Selanjutnya ootid mengalami pertubmuhan dan  perkembangan menjadi telur yang dewasa tau masak dan tidak mengamali pembelahan sel. Kemudian  ketiga kutub kecil hancur sehingga tiap oosit primer hanya membentuk satu sel telur saja. Pembagian sitoplasma yang tidak sama menjamin bahwa sel telur yang sudah dewaas atau masak mempunyai cukup sitoplasma dan kuning telur untuk hidup terus bila dibuahi.
Urutanya :
Oogonium à osit primer à oosit sekunder à ootid à ovum               
Pada fertilisasi yaitu pembuahan sel telur oleh sel mani, terjadilah penyatuan-penyatuan sel-sel yang haploid menjadi zigota yang diploid. Dengan demikian terjalah kombinasi antara kromosom-kromosom yang berasal dari ibu dan ayah. Dengan demikian seoran ganak akan mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom pada ayah dan ibunya, sedangkan dalam kromosom anaknya terkandung baik sifat-sifat ayah maupun ibunya. Ini merupakan suatu mekanisme yang penting untuk memperbaiki sifat-sifat individu apabila sifat-sifat yang baik dari ayah maupun ibunya dapat mengadakan kombinasi. Disinilah letak pentingnya meiosis.
               
Gametogenesis (pembentukan gamet) yang terjadi pada  tumbuhan biji
Pembentukan gamet pada tumbuhan bunga (angiospermae) ada dua macam, diantaranya :
Mikrosporogenesis, yaitu gametogenesis yang terdapat pada bunga jantan dimana kepala sari (antena) menghasilkan serbuk sari (mikrospora).
     Mikrosporofit (diploid) yang terdapat didalam kepala sari (antena) terlebihdahulu mengalami pembalahan meiosis I yang menghasilkan dua sel haploid. Pada pembelahan meiosis  II dihasilkan empat mikrospora haploid dan berkelompok menjadi satu.
-   Megasporogenesis, yaitu gametogenesis yang berlangsung dalam bunga betina dimana bakal buah (ovarium) yang menghasilkan kandung lembaga.
     Megasporofit (diploid) yang terdapat di dalam ovarium mengalami pembelahan meiosis I dan menghasilkan dua  sel haploid. Peda pembelahan meiosis II dihasilkan empat megaspora haploid yang terletak bederetan. Selanjutnya tiga megaspora akan mati kareana mengalami degenerasi, sedangkan satu megaspora lainnya akan tetap hidup dan kromosomnya tidak disertai pembelahan plasmanya. Pembelahan kromosom secara meiosis ini akan menghasilkan satu sel besar yang disebut kandung lembaga muda dan mempunyai delapan nukleus haploid yang dilindungi kulit di bagian ujungnya berlobang kecil disebut mikropil. Mikropil berfungsi sebagai jalan masuknya saluran serbuk sari ke dalam kandung lembaga. 
Read More
    email this

Sunday 11 September 2011

Published Sunday, September 11, 2011 by with 0 comment

Sejarah dan Masadepan Alam Semesta


Ilmuwan memperkirakan energi gelap menduduki 73% dari total energi alam semesta, 23% didominasi energi gelap, dan materi konvensional hanya menduduki 4%. (NASA)
(Erabaru.or.id) Sejak zaman Yunani kuno, para astronom mencoba menjawab permasalahan-permasalahan yang dasar tentang asal muasal alam semesta dan bagaimana alam semesta itu. Misalnya, alam semesta sudah eksis sejak zaman dahulu kala, atau kapan tiba-tiba terjadinya? Sesungguhnya alam semesta ini tak terhingga atau berakhir di suatu sudut? soal-soal ini telah membingungkan astronom selama ribuan tahun.
Pandangan Kosmos Statik yang Pertama
Pada awal abad ke-19, dengan rumus pembuktian rasional, astronom asal Jerman Heinrich Olbers menyebutkan bahwa alam sermesta itu terbatas. Menurutnya, jika alam semesta ini tidak terbatas, dan dalam skala besar, penyebaran bintang tetap di alam semesta merata. Maka di arah mana pun, garis penglihatan kita pada akhirnya akan berbenturan dengan bintang tetap, meski bintang tetap itu semakin jauh tampak semakin kecil, tapi tingkat cahaya di permukaan bintang tetap tidak berubah. Jadi, jika alam semesta ini besarnya tak terhingga, maka sekalipun dalam kegelapan (malam hari), angkasa seharusnya akan tampak terang, sama terangnya seperti di permukaan bintang. Ini jelas tidak sesuai dengan yang kita alami sehari-hari, karena itu, menurut Olbers alam semesta ini terbatas.  
Tentu, ketika Olbers mengutarakannya, telah mengandaikan alam semesta dalam kondisi statik (tidak menyusut juga tidak mengembang). Namun kala itu, orang-orang merasa ini akan jelas dengan sendirinya atau tidak perlu dijelaskan lagi. Dengan penalaran matematika yang agak ketat, dari hipotesa Olbers dapat disimpulkan, jika alam semesta besarnya tak terhingga, maka keterangan di angkasa seharusnya juga tidak terbatas terangnya.
Alam semesta statik diterima secara garis besar, karena sesuai dengan pengalaman orang-orang. Tapi harus secara seksama dipertimbangkan, sekalipun di zaman-nya Olbers, tetap masih ada soal yang tidak kecil. Sebab hukum gravitasi universal-nya Newton ketika itu sudah di bentuk, dan menurut teori ini, materi di alam semesta akan saling tarik menarik, jika alam semesta terbatas, seharusnya ada tendensi penyusutan, kemudian akan ambruk, jadi sebuah alam semesta yang terbatas seharusnya tidak stabil.    
Ketika Einstein meneliti alam semesta dengan teori relativitas umum-nya, ia mendapati, penjelasan alam semesta dari teorinya, kalau tidak mengembang maka menyusut. Namun kala itu, Einstein juga berpendapat bahwa alam semesta itu seharusnya statik, karena itu dalam teorinya, ditambah dengan satu “konstanta alam semesta”, dan secara garis besar dalam alam semesta telah meniadakan gravitasi, sehingga dengan demikian mendapatkan sebuah alam semesta yang statik, dan ini adalah asal muasal pertama energi gelap.     
Teori Ledakan Dahsyat
Pada 1929 silam, Edwin Hubble mendapati alam semesta tengah mengembang (memuai). Ia mendapati spektrum dari planet yang jauh secara umum condong ke arah gelombang panjang, yaitu terjadi “red move”. Semakin jauh planet, red move sinar spektrumnya semakin besar, dan penjelasan yang rasional atas fenomena ini adalah alam semesta tengah mengembang. Di bawah teori ini, benda langit atau planet yang letaknya jauh, menjauhkan diri dari kita. Kecepatan pemisahan dan jarak planet ke pengamat menjadi hubungan perbandingan senilai.  
Menurut ilmuwan, jika alam semesta mengembang, dengan demikian alam semesta di masa lalu lebih kecil dibanding sekarang. Dan pada suatu masa di masa lalu mungkin segenap alam semesta itu tidak lebih dari satu spot (titik). Dan Spot inilah awal dari alam semesta menurut pandangan para ilmuwan sekarang, atau disebut “ledakan dasyat alam semesta”. Pada 1963 silam, Arno Penzias dan Robert Wilson menemukan pancaran latar gelombang mikro yang ditinggalkan “ledakan dasyat” tersebut. Kemudian secara berangsur-angsur teori ledakan alam semesta diterima dunia ilmu pengetahuan.     
Hingga kini, para astronom akhirnya menarik napas lega, permasalahan yang mengganggu mereka selama lebih dari bertahun-tahun itu nampaknya telah terjawab. Karena alam semesta tengah mengembang, jadi baik secara waktu atau ruang alam semesta itu terbatas.  
Masa Depan Alam Semesta
Usia alam semesta yang diakui secara umum saat ini adalah 13,7 miliar tahun. Berikutnya, para astronom mulai menyelidiki masa depan alam semesta. Menurut mereka, mungkin ada 3 macam nasib alam semesta yang tengah mengembang : pertama, terus mengembang selamanya, oleh astronom disebut alam semesta terbuka. Kedua, juga terus mengembang selamanya, namun, kecepatan pengembangannya akan semakin lambat, hingga akhirnya kecepatan pengembangannya akan melemah menjadi 0. ketiga, alam semesta akan berhenti pada suatu masa tertentu, kemudian menyusut, dan mungkin akan terjadi ledakan keras lagi. Karena efek gravitasi, jadi, bagaimana pun kondisinya, kecepatan pengembangan alam semesta akan semakin lambat.   
Namun, pandangan bahwa pengembangan alam semesta berubah lambat tidak lama kemudian ditolak oleh hasil temuan yang baru. Pada 1998 silam, secara mengejutkan astronom mendapati, bahwa pengembangan alam semesta bukan semakin lambat, tapi sebaliknya malah semakin cepat. Bukti peningkatan pengembangan alam semesta berasal dari hasil penelitian terhadap sejenis ledakan supernova yang disebut Ia.   
Ledakan sejenis supernova Ia, bersumber dari sejenis sistem bintang kembar yang terbentuk dari sebuah bintang cebol putih dan satu planet normal. Materi pada sistem bintang kembar secara kontinue diangkut dari planet normal ke bintang cebol putih, saat massa bintang cebol putih mencapai massa kristis, akan terjadi ledakan termonuklir. Sebab ketika semua bintang cebol putih meledak, memiliki massa yang sama, sehingga dengan demikian ledakan sejenis supernova ini memiliki keterangan yang sama, dan oleh astronom dijadikan sebagai “Lilin standar” .
Keterangan planet yang diamati di bumi dan jarak planet memiliki hubungan geometri yang sederhana. Karena itu, melalui pengukuran, astronom dapat menghitung jarak ledakan supernova dari keterangan ledakan sejenis supernova Ia yang diamati di atas bumi, sehingga dengan demikian akan tahu waktu terjadinya ledakan supernova. 
Selain itu, karena alam semesta mengembang, sehingga terjadi red move ketika spektrum yang terpancar dari ledakan supernova mencapai bumi. Melalui pengukuran red move ini, astronom bisa mengetahui, sudah berapa banyak pengembangan alam semesta selama terjadinya ledakan supernova. Dan melalui penyelidikan ledakan supernova Ia pada jarak yang tidak sama, para ilmuwan dapat menghitung atau memperkirakan sejarah pengembangan (pemuaian) alam semesta.  
Pada tahun 90-an abad lalu, dua tim peneliti mendapat satu kesimpulan, pengembangan alam semesta bertambah cepat.
Energi Gelap
Pengembangan alam semesta memerlukan suatu dorongan energi anti gravitasi, dan apa sebenarnya energi ini, para ilmuwan tidak memiliki petunjuk sedikit pun, karena itu menamakannya “energi gelap”. Ilmuwan mendapati energi gelap begitu merata menyebar di alam semesta, selain memberi anti gravitasi dan materi tidak ada efek apa pun.
Energi gelap juga memiliki satu sifat yang unik, seiring dengan pemuaian alam semesta, densitas energi gelap secara fundamental tetap tidak berubah, artinya ia bisa terjadi tanpa dasar. Hasil pengamatan terbaru menunjukkan, energi gelap di alam semesta menduduki 73% dari total energi alam semesta, 23%-nya didominasi energi gelap, dan materi konvensional hanya menduduki 4%.
Adapun teori tentang energi gelap saat ini ada dua versi. Pertama, konstanta kosmos yang dikemukakan tersebut di atas. Menurut teori ini bahwa kevakuman di alam semesta terdapat suatu energi inheren. Masalah pokok teori ini adalah densitas energi yang diduga teori terlalu besar, yaitu 10-120 kali lipat dari nilai observasi.  
Teori lainnya adalah Quintessence. Menurut teori ini, bahwa pemuaian alam semesta berasal dari materi unik yang dinamakan elemen ke-5 dan namanya berasal dari filsafat Yunani kuno. Elemen ke-5 adalah suatu materi yang sangat unik, materi ini rata-rata menyebar di alam semesta, dan memiliki materi gravitasi yang minus.
  
Tidak peduli apa itu energi gelap, jika alam semesta terus mengembang seperti sekarang ini, maka galaksi yang berada di luar sekitar gugusan galaksi super pada akhirnya akan jauh meninggalkan kita, dan tidak bisa lagi melihat mereka. Sebab kecepatan radial mereka yang berlawanan dengan kita akan melampaui kecepatan cahaya. Dan terakhir penolakan energi gelap akan mencabik galaksi, benda langit, bahkan atom dan inti atom. Selain itu juga ada ahli kosmologi yang berpendapat, bahwa seiring dengan berlalunya waktu, energi gelap berangsur-angsur akan memencar atau berubah menjadi gravitasi.      
Nasib Alam Semesta
Sebenarnya akan bagaimanakah nasib alam semesta? Teori maupun hipotesa yang berbeda akan terdapat dugaan yang tidak sama. Belakangan ini, teori tentang ledakan dasyat alam semesta, juga mulai mendapat tantangan dari sejumlah besar ilmuwan. Salah satu teori yang paling sistematis adalah teori yang dinamakan “Putaran alam semesta”. Seperti misalnya laporan media massa BBC dan media lainnya pada 2006 silam, tim riset gabungan yang dibentuk ilmuwan AS dan Inggris baru-baru ini mengemukakan teori baru asal usul alam semesta.      
Menurut Neil Turok dari Universitas Cambridge dan Paul Steinhardt dari Universitas Bridgestone, bahwa alam semesta sudah eksis sebelum terbentuknya alam semesta dalam kehidupan kita. Dan alam semesta saat ini juga akan digantikan oleh alam semesta baru, sedang alam semesta sekarang ini jauh lebih kuno dibanding yang sudah diketahui. Turok bahkan memprediksikan, bahwa saat ini mungkin ada satu kosmos “energi gelap” yang eksis bersama dengan alam semesta aktual, namun kita tidak dapat menyentuh hingga ke sana. (Sumber Dajiyuan)
Read More
    email this

Friday 9 September 2011

Published Friday, September 09, 2011 by with 0 comment

Struktur dan Fungsi sel

Sel sendiri adalah kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup dimana keberadaannya sangat berpengaruh terhadap kepribadian dan tingkah laku dari masing masing makhluk hidup

Teori-teori tentang sel
- Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
- Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”
- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma
- Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup.
- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada protoplasma yaitu inti (nucleus)
- Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup
- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla)
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti
a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :
Sel Prokariotik
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membran
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler
Sel Eukariotik
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier
Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya
a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid
Bagian-bagian Sel
- Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll
- Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola
mari kita bahas masing-masing bagian satu per satu
a Dinding sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.
Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.
b. Membran Plasma
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
Transpor pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.
Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein transpor.
Transpor aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore.
Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.
c. Mitokondria
Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah “pembangkit tenaga” bagi sel.
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000].
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani ?-oksidasi menghasilkan Asetil KoA.
Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam.
Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi ?-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium
d. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.
- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
e. Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.
beberapa fungsi badan golgi antara lain :
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom
f. Retikulum Endoplasma
RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik.
Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).
Ada tiga jenis retikulum endoplasma:
RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.
g. Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri
h. Plastida
Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga macam plastida, yaitu :
- leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk fotosintesis), xantofil, dan karoten
- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten
i. Sentriol (sentrosom)
Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.
Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.
j. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.
fungsi vakuola adalah :
1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel
Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan
1. Sel Hewan :
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas
2. Sel Tumbuhan
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
Read More
    email this