Admin akan menyempurnakan dan memindahkan artikel pada blog ini secara bertahap ke :
Islam merupakan agama yang
menyeluruh, dari segala aspek kehidupan diatur dan dijelaskan dalam islam.
Setiap aspek ilmu pengetahuan terdapat dalam ajaran islam, seperti ilmu sains
yang merupakan sebuah cabang ilmu yang membahas alam semesta dan keteraturannya.
Kedudukan ilmu dalam islam adalah
menjadi jalan menuju keimanan serta sebagai pupuk iman. Lalu bagaimanakah ilmu
sains dapat menjadi jalan keimanan dan pupuk iman, mari kita simak kutipan ayat
Al-Quran berikut :
Kami akan memperlihatkan kepada
mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka
sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'an itu adalah benar. (QS Fusilat : 35)
Dalam ayat diatas tersirat jelas
bahwa setiap jengkal alam bahkan pada setiap detail bagian tubuh ini merupakan
tanda-anda kekuasaan Allah dan pembenar bahwa Al-Quran adalah kitab yang diturunkan
Allah sang pencipta alam semesta. Dalam ayat ini juga memiliki makna bahwa
tanda-tanda yang diperlihatkan oleh alam yang dapat dipelajari oleh ilmu sains
tidak akan ada satupun yang bertentangan dengan isi kandungan Al-Quran.
Salah
satu teori sains yang terkenal dan dianggap paling akurat mengenai pembentukan
alam semesta ini adalah teori big bang. Teori ini menyatakan bahwa pada mulanya
bumi dan langit itu menyatu kemudaian dipisahkan oleh suatu ledakan besar.
Teori ini dipercaya paling benar tentang penciptaan alam semesta karena NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa
radiasi ledakan Big Bang dengan sensor sangat peka pada satelit COBE yang diluncurkan dan
mengorbit di luar angkasa. Penemuan
akhir abad ke-20 ini telah dijelaskan oleh Al-Quran yang diturunkan 14 abad
yang lalu dengan redaksi yang sangat mirip, perbedaannya hanya pada kata
“ledakan besar” saja, yang ada pada teori big bang dan tidak ada dalam ayat
Al-Quran, mari kita perhatikan ayat berikut :
.
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman? (QS Al-Anbiyaa’ : 30)
Dalam
ayat diatas juga dijelaskan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu yang hidup
dari air, dan ini juga terbukti bahwa setiap bentuk kehidupan dimuka bumi ini
terbentuk dari air. Seperti tubuh manusia dan hewan yang lebih dari 90%
merupakan air. Sel yang merupakan bagian terkecil dari makhluk hidup juga
terbentuk dari air yang ada pada cairan stomata baik itu sel hewan, tumbuhan
atau bahkan sel bakteri sekalipun. Satu ayat ini menunjukan kebenaran isi
Al-Quran, walaupun kitab suci Al-Quran diturunkan 14 abad yang lalu ketika
belum ditemukan teknologi satelit, sensor serta mikroskop tetapi telah dapat
mengungkapkan tentang teori sains yang hanya dapat dijelaskan oleh teknologi
penelitian yang modern.
Sebagai makhluk
yang berakal seharusnya setiap manusia dapat berpikir darimana seorang
Rasulullah Muhammad yang hang hidup 14 abad yang lalu tahu hal-hal yang
merupakan temuan sains modern yang hanya dapat dibuktikan dengan peralatan
canggih ini, kalau bukan dari tuhan pencipta alam semesta yaitu Allah yang maha
agung.
Ayat ayat
Al-Quran yang membahas masalah sains masih banyak lagi dan semuanya sesuai
dengan temuan sains modern seperti relatifitas waktu, gerak tektonik lempeng,
perkembangan janin (embriologi) dan lain sebagainya. Sehingga haruslah menambah
keyakinan kita bahwa setiap isi kandungan Al-Quran adalah benar, ketika
Al-Quran bercerita tantang hari akhir, surga dan neraka tentu itu juga benar
adanya walaupun belum bisa kita rasakan, karena dahulu ketika tahun 1800an
teori-teori sains diatas juga belum diketahui dan tercantum dalam Al-Quran,
tetapi setelah tahun 1900an barulah terbukti kebenarannya, hal yang sama
tentunya akan terjadi mengenai kabar tentang surga dan neraka yang tercantum
dalam Al-Quran dan akan terbukti kelak setelah yaumil kiamah.
Jangan pernah
berfikir segala sesuatu yang tidak tertangkap oleh panca indera itu tidak ada,
karena kemampuan panca indra ini sangat terbatas. Setiap fisikawan percaya
adanya elektron dan proton tetapi belum pernah ada orang yang dapat melihatnya,
sehingga setiap orang haruslah percaya adanya Allah yang maha goib, surga dan
neraka itu benar adanya walaupun belum pernah melihatnya.
Wallahu’alam bish shawab
0 comments:
Post a Comment